Penting! Cara Bertahan Hidup di Suhu Bumi yang sedang Labil

Renita Nur Prijayanti

Universitas Singaperbangsa Karawang




Bicara tentang bertahan hidup artinya bukan masalah kecil karena faktanya bumi yang kita tempati ini lagi enggak baik-baik aja, kalau bahasa anak zaman sekarang, bukan cuman kita yang butuh healing, bumi juga butuh refreshing. Bisa kita rasakan sendiri bagaimana cuaca ekstrim melanda negeri dan turut menjadi fokus utama dari sustainable development goals yang ketiga belas yaitu penanganan perubahan iklim.

Ya, sudah tidak asing lagi kita belajar mengenai istilah global warming atau pemanasan global. Lebih lengkapnya adalah peningkatan suhu rata-rata bumi akibat adanya gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer. Penilaian keenam IPCC yang dikeluarkan pada Maret 2023 menyebutkan, suhu bumi akan meningkat 1,5 derajat celsius pada 2030. Mungkin terdengar kecil, tapi dampaknya bisa sangat merusak jika tidak segera dilakukan pencegahan.

Oleh karena itu, kita harus sadar bahwa global warming bukanlah hal sepele, tapi sesuatu yang nyata dan sudah terjadi. Aktivitas kita sebagai manusia merupakan salah satu penyebab utama global warming. Mulai dari pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2). Selain itu, deforestasi dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan juga turut berkontribusi dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca sehingga dampaknya bisa kita lihat di sekitar kita.

Akhir-akhir ini kita mengetahui bagaimana cuaca ekstrim menyebabkan bencana yang melanda di beberapa negara. Di Indonesia sendiri, sudah tidak asing dengan banjir, kemarau berkepanjangan, kebakaran hutan, semuanya adalah tanda-tanda perubahan iklim yang nyata. Bukan cuma itu, kita juga mengetahui es di Kutub Utara dan Selatan mencair dengan cepat, mengancam kehidupan satwa dan keseimbangan ekosistem di dunia.

Tentu kita tidak bisa duduk manis dan nonton di balik kaca membiarkan hal ini terus terjadi. Kita harus bertindak sekarang juga untuk mengurangi dampak global warming. Caranya cukup gampang, alias kita tidak perlu melakukan hal yang sulit selagi ada jalan yang mudah. Langkah kecil yang bisa dilakukan adalah hemat energi dengan mengurangi penggunaan energi listrik di rumah; membiasakan diri menggunakan transportasi umum, kita bisa bersepeda atau bahkan jalan kaki. Kemudian, mengurangi penggunaan bahan plastik

dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol air minum dan memilih produk kemasan yang dapat didaur ulang; mendukung kebijakan program pemerintah yang mendorong penggunaan energi terbarukan; hingga mengikuti kegiatan sosial yang mendukung climate action.

Ingat, setiap langkah kecil memiliki arti yang besar. Dengan mengikuti langkah tersebut kita sudah memberikan bentuk kepedulian terhadap bumi yang kita tinggali. Bumi bisa bernapas segar karena suhu udara yang stabil. Jadi, teman-teman, penting bagi kita untuk peduli dan bertindak. Global warming bukanlah masalah di masa depan, tapi sesuatu yang harus kita tangani sekarang. Bumi adalah satu-satunya rumah kita, dan kita bertanggung jawab untuk menjaganya. Yuk, bersatu dan berjuang bersama-sama menangani pemanasan global untuk hidup yang lebih layak, aman, dan berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran, ambil tindakan, dan menjadi bagian dari solusi untuk menjaga bumi.



Sumber :


Internet


Arif, Ahmad. (2023). Bumi Memanas, Ruang Hidup Menyempit. Diakses tanggal 19 Juni 2023 dari:https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/06/04/bumi-memanas-ruang-

hidup-menyempit


Bappenas. 13. Penanganan Perubahan Iklim. Diakses tanggal 19 Juni 2023 dari: https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-13/

CNN. (2023). 6 Efek Ngeri Pemanasan Global, Es Mencair hingga Politik Tak Stabil. Diakses tanggal 19 Juni 2023 dari: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230202161640- 199-908208/6-efek-ngeri-pemanasan-global-es-mencair-hingga-politik-tak-stabil/2

Ditjen PPI. (2021). Kontribusi Generasi Muda Indonesia dalam Upaya Pengendalian Perubahan Iklim. Diakses tanggal 19 Juni 2023 dari: https://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/4011-kontribusi-generasi-muda-indonesia- dalam-upaya-pengendalian-perubahan-iklim.html

Humas EBTKE. (2023). Super Grid dan REBID: Strategi Pemerintah Tingkatkan Interkoneksi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan. Diakses tanggal 19 Juni   2023 dari:

https://ebtke.esdm.go.id/post/2023/05/12/3480/super.grid.dan.rebid.strategi.pemerinta h.tingkatkan.interkoneksi.dan.pemanfaatan.energi.terbarukan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Program Beasiswa Bank Indonesia

Pahami Apa Itu TD Valas DHE, Instrumen Operasi Moneter Bank Indonesia